Rabu, 20 Juni 2012

LAPORAN PENDAHULUAN dan ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS POST SC DENGAN LETAK SUNGSANG HARI KE-2


LAPORAN PENDAHULUAN
POST SC + LETAK SUNGSANG HARI KE-2

SECTIO SAESARIA
DEFINISI
SC adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding perut (Rustam Mochtar, 1992)
Suatu persalinan buatan dimana janin dikeluarkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim, suatu berat janin diatas 500gr. (Sarwono, 1991)

INDIKASI
Diaproporsi kepada panggul
Disfungsi uterus
Distosia jaringan lunak
Plasenta previa
Janin besar
Gawat janin
Letak lintang/ sungsang

KONTRA INDIKASI
Pada janin mati
Syok
Anemia berat

TIPE OPERASI SECTIO CAESARIA
Sectio caesaria klasik atau kovpunal dengan posisi memanjang pada kompus uteri
Sectio caesaria ismika atau pruvunda atau low scivical dengan insisi pada segmen gawan rahim
Sectio saesaria transperitonalis
Sectio caesaria vaginalis

KOMPLIKASI
Infeksi purpunal
Perdarahan
Luka kandung kemih
Emboli paru




PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemantauan EKG
JDL dengan deferensial
Elektrolit
Heoglobin/ hematokrit
Urinalis untuk menentukan kadar albumin
USG: metabolisme plasenta menentukan presentasi janin

Konsep kehamilan sungsang
Definisi
Letak sungsang adalah janin yang terletak memanjang dengan kepala difundus uteri dan bokong dibelakang dibagian bawah cavum uteri (mansyoer Arif, 2001: 23)

Klasifikasi
Letak bokong (Frank Breech) letak bokong dimana kedua kaki sempurna (lipat kejang)
Letak sungsang sempurna (complete Breech) letak bokong dimana kedua kaki senpurna (lipat kejang)
Letak sungsang tidak sempurna (incomplete Breech) letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga kaki atau lutut, terdiri dari:
Kedua kaki : letak kaki sempurna
Kedua lutut : letak lutut sempurna
Satu kaki : letak kaki tidak sempurna
Satu lutut : letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sacrum, ada 4 posisi:
Left sacrum anterior (sacrum kiri depan)
Right sacrum anterior (sacrum kanan depan)
Left sacrum posterior (sacrum kiri belakang)
Right sacrum posterior (sacrum kanan belakang)
(Rustam Mochtar, 1998; 350)

Etiologi
Fiksasi kepala pada prutu atas panggul tidak baik atau tidak ada, misalnya: CPD, hidrosefalus, plasenta previa. Dll
Janin mudah bergerak (ex: hidramnion, miltipara, janin kecil (prematur))
Gemili (kehamilan ganda0
Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, giloruis, mioma
Janin sudah lama mati
Sebab yang tidak diketahui


NIFAS
DEFINISI
Nifas adalah waktu setelah partus selesai sampai kurang lebih dari 6 minggu (Sarwono, 2000; 237)
Nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya alat-alat reproduksi/ kandungan yang lamanya 6 minggu (FKUI, 1997; 315)

MACAM-MACAM NIFAS, Dibagi 3 Periode
Puerpurrum dini → yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Puerpurium intermedial → yaitu pulihnya kembali (menyeluruh) alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
Remote pururial → yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sahat semua terutama bila 1 hari atau persalinan mengalami komplikasi.

PROSES NIFAS
Involusi → adalah perubahan yang merupakan kembalinya alat kandungan
Laktasi → pengeluaran ASI
Lokhea
Rubra 1-3 hari PP
Sanguinolenta 3-7 hari PP
Serosa 7-14 hari PP
Alba  2 minggu PP
>

WEB OF
CAUTION
GENOGRAM (3 generasi)












Keterangan : laki-laki

Perempuan

Penderita

Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi:
Breast care : ibu mengatakan bahwa bisa melakukan perawatan payudara sendiri
Perinatal care : karena ibu melahirkan secara SC sehingga perineum ibu tidak ada gangguan
Nutrisi : ibu mengatakan dapat memberikan nutrisi yang baik, yang dibutuhkan bayinya
Menyusui : ibu mengatakan belum memberikan Asi pada bayinya dan belum tau cara yang benar memberikan Asi

POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
Nutrisi : → sebelum MRS → makan 3x/hari, minum 8-9 gelas
: → selama MRS → makan 3x/hari sedikit, minum 4-5 gelas
Aktivitas : → sebelum MRS → ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga
: → selama MRS → ibu tidak melakukan aktifitas apapun, hanya tidur dan jalan-jalan kecil
Eliminasi : → sebelum MRS → BAB 1x/hari konsentrasi lembek
: → selama MRS → tidak bisa BAB
Istirahat : → sebelum MRS → siang 13:00-15:00wib, malam 21:00-05:00wib
: → selama MRS → tidak bisa tidur dg nyenyak, karena lingkungan cukup ramai
Personal H : → sebelum MRS → ibu mandi dan baju 2x/hari
: → selama MRS → ibu hanya diseka

Konsep keperawatan
Pengkajian
Anamnesa
Biodata
Nama px : Nama suami :
Umur : Umur :
Suku bangsa : Suku bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
Status perkawinan : Status perkawinan :

Keluhan utama : nyeri pada luka bekas operasi, BAB sulit tidak bisa BAK secara spontan
Riwayat keperawatan sekarang : nyeri pada luka jahitan SC
Riwayat kesehatan sebelumnya : Ada hubungan bila px tersebut pernah melakukan SC maka dalam persalinan akan datang terulang kembali minimal rentan persalinan dg Sc yang pertama adalah 2 tahun dari yang kedua
Riwayat kesehatan keluarga : ada hubungan bila keluarga px memiliki penyakit menahun (Hipertensi), jantung, DM, dan penyakit menular (TBC, Hepatitis).

Pemeriksaan fisik
k/u : baik, cukup, lemah
kesadaran : tingkat kesadaran (composmentis, somnolen, sopoor, koma)
TD :
N: 110/70-140/90 mmHg
Per : 140/90-160/110 mmHg
Suhu : jika lebih dari 37,5oC → infeksi

Sistem penglihatan → bagaimana keadaan kelopak mata, gerakan mata, konjungtiva, sklera, pupil, komudasi
Sistem pernafasan → apakah ada reaksi pada alergi & sinus
Sistem sirkulasi jantung → berapa kecepatan denyut optikal, irama, kelainan bunyi jantung, dan apakah ada sakit dada
Sistem pencernaan → bagaimana keadaan gigi geliginya, apa ada kesulitan menelan
Sistem perkemihan → frekuensi BAK dan warna urine
Sistem intergumen/ muskuluskletal → bagaimana turgor kulit, warna kulit, apakan ada kesulitan dalam pergerakan
Sistem reproduksi
Payudara → apakah mamae membesar, bagaimana keadaan areola dan papila. Adakah keluaran kolostrom
Abdomen → apakah abdomen mengecil, apakah ada linea dan strie, luka bekas operasi
Genetalia → apakah ada varises, odema, lochea, TFU (post of hari ke 1-3, 1jari dibawah pusat), kontraksi uterus.
Diagnosa keperawatan
Perubahan rasa nyaman nyeri b/d kesusahan jaringan
Tujuan : nyeri berkurang
KH : tidak ada nyeri, wajah px relaks
Intervensi:
Kaji sifat dandurasi nyeri, derajat nyeri
Observasi TTV
Jelaskan pada pasien tentang sebab timbulnya nyeri
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik
Rasional :
Untuk mengetahui tingkatan, lokasi, durasi dan derajat nyeri
Respon autonomik meliputi perubahan pada TD, nadi dan pernapasan
Px dan keluarga mengetahui perjalanan penyakit dan penyebab nyeri
Untuk menghilangkan nyeri


Konstipasi b/d efek-efek anestesi
Tujuan : konstipasi berkurang
KH: konstipasi bisa teratsi, feces lunak
Intervensi:
Auskultasi bising usus
Memberikan makanan yang tidak mengiginkan bila masukan oral diberikan
Observasi gerakan usus perhatikan konsistensi, jumlah, warna
Kolaborasi dengan tim medis
Rasional:
Kembalinya fungsi GI mungkin terlambat oleh efek depresi
Menurunkan resiko iritasi mukosa/ diare
Indikator kembalinya fungsi GI, mengidentifikasikan intervensi
Memberikan obat pelunak feces
Resiko tinggi infeksi b/d tindakan atau prosedur pembedahan
Tujuan : tidak terjadi infeksi
KH: infeksi bisa teratasi
Intervensi:
Gunakan tindakan antiseptik selama perawatan luka
Observasi TTV terutama suhu
Massase fundus uteri
Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
Rasional:
Membantu mencegah pertumbuhan bakteri
Peningkatan suhu tubuh merupakan salah satu tanda adanya ifeksi
Untuk mengetahui fundus normal atau tidak
Antibiotik dapat membunuh bakteri atau yang menyebabkan infeksi
Infeksi
Tahap evaluasi adalah pembanding hasil-hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang dibuat dalam tahap yang telah dicapai.
Evaluasi: tidak ada keluhan nyeri, tidak terjadi konstipasi, TTV dalam batas normal

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Carol Vestal, 1998. Memahami Proses Keperawatan, penerbit buku kedokteran, EGC. Jakarta
Hamiltua, Persis many, 1995. Dasar-dasar keperawatan Maternitas, Edisi 6, EGC: jakarta
Ibrahim S, Christina, 1993. Perawatan Kebidanan, Bratara: Jakarta
Manuaba, Ida bagus gde, 1998. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana EGC; Jakarta
Muchtar, Rustam, 1998.Sinopsis Obsetri. Edisi 2. Jilid I EGC; jakarta
Sarwono Prawinohanjo, 1999. Ilmu Kebidanan Edisi 2. Cetakan II yayasan Bina pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Tanggal :
Tanggal MRS :
No. Registrasi : 1248588

Identitas
Nama px : Ny.”Y”
Umur : 21 tahun
Suku bangsa : jawa
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Kedung nolo
Status perkawinan : kawin
Nama suami : Tn. “S”
Umur : 40 tahun
Suku bangsa : jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Alamat : kedung nolo
Status perkawinan : kawin

Dx medis : GI PIOOOI + Letsu
Keluhan utama : px mengatakan nyeri pada luka post op, kembung sedikit

Riwayat keperawatan
Riwayat obstertri
Riwayat menstruasi
Menarch : 12 tahun
Siklus : teratur ± 27 hari
HPHT :
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak ke.. Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
No. Tahun Umur kehamilan Penyakit Jenis Penolong Penyakit Laserasi Injeksi Perdarahan Jenis BB panjang
1 2009 40 mg Letsu SC Dokter Ada Tidakk ada Tidak ada Ada L 3500g 54 cm


Pemeriksaan fisik
k/u : cukup. Tangan kiri terpasang infus
GCS: 4-5-6 → composmentis
TTV : TD; 110/70, N; 84x/menit, S; 36,5oC, BB; ± 65kg, RR; 22x/menit, TB; 157
Sistem penglihatan
Inspeksi: mata simetris, gerakan mata normal, tidak ada kelainan
Palpasi: tidak ada benjolan
Sistem pernafasan
Inspeksi dan auskultasi: jalan nafas bersih tidak ada secret, pernafasan tidak sesak, tidak ada suara tambahan (whezing/roncki), tidak ada alat bantu
Sistem kardiovaskuler
Kecepatan denyut apikal, 86x/menit, irama teratur, bunyi S1 S2 tunggal, sakit dada tidak ada
Sistem pencernaan
Gigi tidak ada karies, tidak memakai gigi palsu
Sistem perkemihan
BAK lancar tanpa ada gangguan
Sistem integrumen dan muskuluskletal
Intergumen → turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, lembab
Muskuluskletal → tidak ada kontraktur pd ektremitas, mobilisasi +, kekuatan otot (5 5)/(5 5), tidak ada odema
Sistem reproduks
Payudara → payudara membesar , kolostrum belum keluar, payudara kencang dan terasa sakit, areola berwarna coklat bersih, papila menonjol
Abdomen
Inspeksi → terdapat linea nigra dan strie albika, terdapat luka PO ditutup kasa, simetris
Palpasi → ada nyeri tekan disekitar lika, TFU 1 jari dibawah pusat,kontraksi uterus baik
Perkusi dan Auskultasi → suara abdomen hipertimpani, bising usus 10x/menit

Genetalia
Vulva tidak ada tanda cadnwic, tidak ada odema, lockea rubra (merah segar) jumlah ± 500cc, bau busuk, perineum normal, tidak ada luka perineum.
Pemeriksaan penunjang
Hasil laboratorium tgl. 18 – 07 – 2009
GDA : 81
BUN : 6,0
KREATININ : 0,6
ALBUMIN : 3,3
SGOT : 16
SGPT : 12 N : < 140 mg/dl
N : 10-25 mg/dl
N : 0,8-1,5 mg/dl
N : 3,6-5,2 gr/dl
L : < 37 µ/ί
P : < 31 µ/ί
L : < 40 µ/ί
P : < 31 µ/ί

Hasil laboraturium tgl. 18 – 07 – 2009
WBC : 15,4 k/ul
GRAIN : 12,7
HTC : 36,3 %
MCV : 75,4 ti
MCH : 25,9 Pg
RDW16,6 % N : 4,1 – 10,9 k/ul
N : 2,0 – 7,8 k/ul
N : 37,0 – 51,0 %
N : 80,0 – 97,0 ti
N : 26,0 – 32,0 Pg
N ; 11,5 – 14,5 %

Terapi
Diet TKTP
Mobilisasi bertahap
Inf. DS 20 tpm
Cefotaxim 3x1 amp Ketorolax 3x1 amp
Injeksi, Vit C 3x1 amp
Ranitidin 3x1 amp
Alinamin F 3x1 amp


ANALISA DATA
NO. DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. DS:
Px mengatakan nyeri perut bekas OP
DO:
Px post OP hari ke-2
Terdapat luka OP vertikal bersih dan tertutup kasa
k/u cukup
skala nyeri 5
TFU 1 jari dibawah pusat
TTV: TD: 110/70mmHg, N: 84x/menit, S: 36,5oC, RR: 22x/menit SC

Insisi jaringan

Diskontinuitasi jaringan

Nyeri
Gangguan nyaman nyeri
2. DS:
Px mengatakan tidak bisa BAB
DO:
k/u cukup
BAB⁄BAK: -⁄+
ma⁄mi: +⁄+
bising usus 10x/menit
TTV:
TD: 110/70 mmHg
N: 84x/menit
S: 36,5oC
RR: 22x/menit
Post OP Pre of SC

Puasa

Intake adekuat

Peristaltik usus ↓

Produksi BAB <<

Konstipasi Konstipasi


DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO. Tgl muncul Diagnosa Keperawatan Tgl teratasi TTD
1. 18/07/2009 Gangguan rasa nyaman nyeri b/d kerusakan jaringan 19/07/2009
2. 18/07/2009 Konstipasi b/d efek-efek obat anastesi 19/07/2009



No. Tgl Dx keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional Ttd
1. 27/07/09 G3 rasa nyaman nyeri b/d kerusakan Nyeri berkurang setelah diketahui tindakan keperawatan selama 1x24 jam px mengatakan nyeri berkurang/ hilang
Skala nyeri dari 5-3
Wajah tidak menyeringai
k/u baik
TTv normal Jelaskan tentang penyebab nyeri
Monitor slaka nyeri
Observasi TTV
Berikan tindakan yang nyaman
Kolaborasi dg tim medis dalam pemberian analgetik Untuk mengurangi kecemasan
Mengetahui tingkatan nyeri
Mengetahui perkembangan Px
Menurunkan ketegangan otot
Mengurangi nyeri
2. 27/07/09 Konstipasi b/d obat analgetik Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam konstipasi tertasi Mendapatkan kembali fungsi usus yang normal
Peristaltik usus normal
Px dapat BAB Auskultasi bising usus
Selidiki keluhan nyeri abdomen
Anjurkan makan cairan yang tidak mengiritasi
Beri informasi pd pasien untuk banyak minum air putih
Membentu px untuk mobilisasi
Kolaborasi dg tim medis dlm pemberian obat suppositoria Memulihnya fungsi G1 mungkin terlambat untuk efek depresan dan anastesi
Mungkin b/d distres gas/ terjadinya komplikasi
Menurunkan resiko tinggi mukosa
Menetralisi mikroba yang masuk keusus dan untuk melunakkan usus
Mempermudah BAB dan melunakkan feces yang keras
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN



No. Jam Tindakan TTD
1. 14:00


15:00




15:15
15:30 Mengobservasi cairan infus DS 16 tpm, sisa 400ml
BAK Normal
Menanyakan pada pasien sudah berkentut apa belum
Membantu px minum air putih 3-4 gelas (100cc)
Memeriksa
TFU : 1 jari dibawah pusat
k/u: baik
pengeluaran lockhea rubra
mengobservasi TTV → TD: 110/70, N: 84, S: 36,5, RR: 22x
mengobservasi tingkat nyeri dan skala nyeri px (nyeri sedang: 5)
memberikan obat injeksi:
cefotaxim : 3x1
xetorolax : 3x1
vit.C 3x1
ranitidin 3x1
alinamin 3x1
memberikan posisi yg nyaman pd pasien
membantu px miring kanan - miring kiri
2. 16:30
17:15






21:00 memberikan makan
mengobservasi porsi makan habis / tidak, bila habis anjurkan px minum susu atau makan yang lain.
Memberi porsi makan yang dihabiskan px (8-10 sendok)
Menanyakan px sudah BAB atau belum dan memeriksa bising usus, px belum bisa BAB dan bising usus 10x/ menit
Berikan informasi tentang makan yang banyak mengandung serat untuk membantu melancarkan BAB
Mengganti cairan infus RL 20 tpm


CATATAN PERKEMBANGAN

No. Tgl Dx keperawatan Perkembangan ttd
1 21/07/09
15:30 G3 nyaman nyeri b/d kerusakan jaringan S:
Px mengatakan nyeri pd luka operasi berkurang (skala 3)
O:
k/u baik
ekpresi wajah rileks
skala nyeri berkurang dari 5 menjadi 3
px tampak tenang
A: Mxtertasi sebagian
P:
Observasi TTV
Personal higiene
Mibilisasi
Terapi:
Cefotaxim 3 x 1 amp
Xetorolax 3 x 1 amp
Alinamin F 3 x 1 amp
Vit.C 3 x 1 amp
Ranitidin 3 x 1 amp
Infus RL 20 tpm
2. 27/07/09
18:00 Konstipasi b/d obat anastesi S:
Px mengatakan perut terasa kembung dan belum BAB
O:
k/u baik
bising usus 10x/ menit
TFU 1 jari dibawah pusat
Makan dan minum habis
BAB tidak bisa, BAK bisa
A: Mx teratasi sebagian
P: mobilisasi Diet TKTP tinggi serat
3. 27/07/09 G3 nyaman nyeri b/d kerusakan jaringan S:
Px mengatakan nyeri pd luka operasi (skala 2)
O:
k/u baik
ekspresi wajah rileks
skala nyeri berkurang dari 3 menjadi 2
px tampak tenang
px post OP Sc hari ke 3
terdapat luka operasi bersih
terpasang infus RL 20 tpm
A: Mx teratasi sebagian
P:
observasi TTV
personal Higiene
mobilisasi
terapi:
amoxilin 3 x 1
asam mefenanat 3 x 1
metergin 3 x 1
perawatan luka
3. 27/07/09 Konstipasi b/d obat-obat anastesi S: Px mengatakan belum bisa BAB
O:
k/u baik
makan dan minum (bisa)
BAB tidak bisa, BAK bisa
Off infus RL
A: Mx teratasi sebagian
P:
Mobilisasi
Diet TKTP + tinggi serat
Terapi mebedazol Supposituria
http://ajieyuliprasetyo.blogspot.com/2010/10/laporan-pendahuluan-dan-asuhan_23.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar